A.ISD Sebagai salah satu MKDU
ILMU SOSIAL DASAR
SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH DASAR UMUM
Diselenggarakan
program-program pendidikan umum, dimaksudkan untuk beberapa hal, diantaranya;
· menghadapi
masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi.
· memenuhi
tutuntutan masyarakat dan negara.
Tujuan di selenggarakannya program-program pendidikan
umum, diantaranya;
1. Sebagai
usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai
anggota masyarakat dan bangsa serta agama.
2. Untuk
menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan
sosial yang timbul di dalam masyarakat Indonesia
3. Memberikan
pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara
interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Pendidikan
umum yang diselenggarakan oleh universtias dan intitut kemudian dikenal dengan
mata kuliah dasar umum atau MKDU yangterdiri dari beberapa mata kuliah , yaitu
: 1) Agama, 2) Kewarganegaraan, 3) Pancasila, 4) Kewiraan, 5) IBD dan 6) ISD.
Ilmu sosial dasar adalah
salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib yang
diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata
sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada
mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi
dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan
pendekatan ilmu sosial dasar.
Secara khusus mata kuliah dasar
umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang :
- Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta
tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki
integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional
dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
- Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan
bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap
pemeluk agama lain
- Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan
integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial,
politik maupun pertahanan keamanan
- Memiliki wawasan budaya yang luas tentang
kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta
meingkatkan kualitassnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara
bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.
LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN
TUJUAN ISI
Latar
belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang
ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama
sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan.
warisan
sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi
yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan
menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi
birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain,
dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Pendidikan tinggi
diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat
pengetahuan yang terdiri atas.
- Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk
berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai
peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan
analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative
pemecahannya
- Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang
profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga
ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam
bidang profesinya.
- Kemampuan personal ; adalah kemampuan
kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan
tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan
mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta
memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
ISD, sebagai bagian dari
MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya.
Adapun yang menjadi sasaran
perhatian adalah antara lain :
- Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan
masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun
sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
- Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan
sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan
kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri,
tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta persamaan
dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan
adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerja
sama dalam masyarakat kita.
Tegasnya ilmu
sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran
mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan
sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungnan sosialnya dapaat menjadi lebih
besar.
Ilmu pengetahuan
dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
- Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
- Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) .
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil
penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah
keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat
ke saat.
- Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian
diberi arti.
Yang membedakan masalah
sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa maalah sosial selalu ada kaitannya
yang dekat denan nailai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada
kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Pengertian masalah
sosial memiliki dua pendefinisian: pertama pendefinisian menurut umum, kedua
menurut para ahli.
· Menurut umum atau warga
masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah
sosial.
· Menurut para ahli,
masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam
masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan
kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan..
B.Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan
· Tujuan Instruksional
Umum :
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati
berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat
,Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji
hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan
· Tujuan Instruksional
Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
penduduk
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
masyarakat
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pegnertian
kebudayaan
4. Mahasiswa
dapat menjelaskan keterkaitan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan
5. Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang permasalahan penduduk
6. Mahasiswa
dapat menulliskan rumusan angka kelahiran
7. Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian angka kelahiran
8. Mahasiswa dapat menjelaskan dinamika
penduduk
9. Mahasiswa
dapat menyebutkan tiga pyramid penduduk
10. Mahasiswa dapat
menjelaskan pyramid penduduk muda, pyramid penduduk tua dan pyramid penduduk
stasioner
11. Mahasiswa dapat
menjelaskan tentang persebaran penduduk
12. Mahasiswa dapat
menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
13. Mahasiswa dapat
menjelaskan pengertian kebudayaan
14. Mahasiswa dapat menjelaskan 7 unsur kebudayaan
15. Mahasiswa dapat menjelaskan wujud kebudayaan
16. dapat menerangkan
pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
17. Mahasiswa dapat
menjelaskan 4 macam norma menurut kekuatan pengikatnya
18. Mahasiswa dapat
memberikan contoh norma-norma yang ada di masyarakat
19. Mahasiswa dapat
menjelaskan 8 pranata sosial yang ada di masyarakat
PENDAHULUAN
Penduduk
masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain
sangat berdekatan. Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok
organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Penduduk
dalam arti luas itu sering diistilahkan populasi dan disini dapat meliputi
populasi hewan, tumbuhan dan juga manusia.
Adapun
masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati
wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah
dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan
mengatur kehidupannya.
PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
Orang yang pertama
mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus”. Dalam edisi
pertamanya “Essay Population “ tahun 1798.
Malthus mengemukakan
adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk
kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari
hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya
penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan
menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan
yang berhubungan dengan penduduk.
DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika
penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang
disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk.
pertambahan
penduduk dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir –
mati) + ( datang – pergi ). Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah
tingkat fertilitas dan mortalitas.
Fertilitas
adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap
seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari
kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar,
sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita
mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica
Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap
seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
Faktor
kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian
secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun
perseribu penduduk.
**penduduk dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x Po
Pn = jumlah penduduk
yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan
penduduk dalam prosen
n
= jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang
diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah
penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk
Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk
Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta
KOMPOSISI PENDUDUK
Sensus
penduduk memiliki tujuan, diantaranya;
1. menghitung
jumlah penduduk,
2. mendata
umur penduduk,
3. mendata
jenis kelamin penduduk,
4. tingkat
pendidikan penduduk,
5. jenis
mata pencaharian,
6. dll.
Berdasarkan
komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
- Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan,
alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari
jumlah kematian
- Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk
usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini
merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
- Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang
menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk
usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini
menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk
akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran
lebih kecil dibandingkan angka kematian.
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi
segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.
unsur kebudayaan yang umumnya diperinci
menjadi 7 unsur yaitu :
- Unsur religi
- Sistem kemasyarakatan
- Sistem peralatan
- Sistem mata pencaharian hidup
- Sistem bahasa
- Sistem pengetahuan
- Seni
Bertitik tolak dari
sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
- Wujud sebagai suatu kompleks
dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud
ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya ada dalam pikiran masyarakat
dimana kebudayaan itu hidup
- Kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
- Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
KEBUDAYAAN HINDU,
BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan Hindu dan
Budha
Pada abad ke-3 dan
je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Sekitar abad ke 5,
ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa.
Baik penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang
bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun
seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang
diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur.
Candi-candi yang dimaksud diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan,
kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita kota malang, candi panataran
dan siwa disekitar kota Blitar, semua wilayah propinsi jawa timur.
Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Didaerah-daerah yang belum
amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang
mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di
Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir
kalimantan.
KEBUDAYAAN BARAT
kebudayaan Barat
adalah Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia. Mulai dari penguasaan dan
kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan
kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. DI
pusat kekuasaan pemerintah Belanda, di kota-kota propintsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di
kota-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial.
KEBUDAYAAN DAN
KEPRIBADIAN
Opini umum juga
menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa
yang bersangkutan.
segala yang berbeda
dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentagnan
dengan kodrat alam, dan sebagainya.
Contoh : Di indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita
hamil tidak mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar
adat/kebisaaan suatu keluarga, masyarakat, dan bangsa pada umumnya. Budaya/adat
istiadat keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia yang berakar dari ajaran
agama, tidak membenarkan dan tidak metolelir hal semacam itu.
PRANATA SOSIAL DAN
INSTITUSIONALISASI
Untuk menjaga agar
hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman
(kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat
“costom”.
· Usage menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekutan
mengikatnya sangat lemah bila dibandingkan dengan folkways.
· Folkways diartikan sebagai perbuatan yang
berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan
pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan katau tradisi; yang diterjemahkan
dengan kelajman atau kebiasaan.
Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial/pranata-pranata
kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu :
- Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia
untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
- Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
ilmiah manusia (scientific institution)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan
pendidikan (educational institutions)
- Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda
recreational institutions)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia
untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia
untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political
institutios)
- Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan
jasmaniah manusia (cosmetic institutions)
Studi
Kasus ilmu sosial dasar
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan
masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar
sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau
suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele
sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok. Tawuran merupakan suatu
penyimpangan sosial berupa perkelahian.
Akhir-akhir
ini banyak sekali kejadian-kejadian sosial masyarakat yang bisa juga dibilang
perbuatan yang tidak terpuji, lebih tepatnya pada pertengahan bulan september
2012 ini terjadi beberapa tawuran antar pelajar hingga memakan korban jiwa.
contonya :
contonya :
Seperti
yang kita semua ketahui, banyak berita-berita yang tercantum atau yang
disiarkan oleh media cetak, dan televisi se-indonesia yang mengatakan bahwa di
kota jakarta terjadi beberapa tawuran pelajar, diantaranya;
·
Kejadian
tawuran antar pelajar sman 6 jakarta dengan pelajar sman 70 jakarta, yang di
bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2012, dan
menyebabkan seorang siswa SMA 6 tewas.
begini kronologi nya :
begini kronologi nya :
Menurut Kepala Reserse Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan, siswa SMA 70 menyerang lebih dulu ke siswa SMA 6. Siang pukul 12.00, kata dia, murid-murid SMA 6 baru keluar dari sekolah. "Mereka baru habis ujian," kata Hermawan, Senin, 24 September 2012. Lima murid SMA 6 makan gultik alias gulai tikungan. Tiba-tiba mereka diserang oleh sekitar 20 siswa SMA 70. Tanpa adu mulut, mereka langsung menyerang. "Ada yang bawa arit," kata dia. Kelima murid yang diserang kocar-kacir di kawasan bundaran Bulungan itu. Ada dua guru SMA 6 yang melihat kejadian tersebut dan membubarkan mereka. Tawuran berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Namun, tawuran ini menyebabkan dua korban terluka dan satu korban terkena luka bacok di bagian dada. Dia adalah Alawi, siswa kelas X SMA 6. Pelajar malang itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah, tapi nyawanya tak tertolong. Sedangkan korban luka, satu luka di pelipis, satu lagi luka kecil di jari tangan. Sebuah arit dengan noda darah, tertinggal di lokasi. Untuk mencocokkan darah di arit dengan darah korban, barang bukti itu dibawa ke laboratorium forensik Polri. Menurut Hermawan, polisi sudah memeriksa satu guru SMA 70, dua guru SMA 6, dan dua saksi lainnya. Sekarang, polisi gabungan Polres dan Polsek masih mengawasi sekolah-sekolah itu untuk antisipasi peristiwa susulan. Tawuran antara kedua siswa sekolah tersebut bukan hanya kali ini terjadi. Mereka saling serang secara bergantian. Sudah berulang kali mereka terlibat perkelahian. Kasus tawuran sebelumnya terjadi pada 26 Januari 2012 lalu, tapi saat itu tak ada korban tewas.
Sebelum
kita sibuk mencari solusi,hal pertama yang harus kita lakukan adalah memahami
motivasi apa yang membuat pelajar ini doyan tawuran.Ya,memahami.Bukan sekedar
mencari penyebab tawuran.Kalau hanya mencari penyebab,yang kita temukan
hanyalah persoalan dan latarbelakang tawuran.Tapi dengan memahami,kita bisa
mengetahui apa yang membuat mereka memilih jalan berdarah untuk mengekspresikan
kemarahan.
1.Berantem
Itu Keren
Salah satu motivasi tawuran adalah kesalahan memaknai kata ‘keren’.Dulu ketika SMA saya selalu segan kepada siswa yang jago berantem.Dimata saya dia itu terlihat hebat dan pasti dikagumi banyak orang.Sialnya lagi,biasanya anak-anak yang bandel dan suka berantem ini pasti pacarnya cantik-cantik.Itu membuat siswa yang lain termotivasi untuk mengumbar kejantanannya dengan cara berantem.Sukur-sukur habis berantem besoknya dapat pacar cantik.Tapi kalau apes,besoknya jalan kepala harus miring karena patah leher.Nah jika makna keren yang salah kaprah ini sudah tertancap dibenak mereka,maka tawuran akan terus terjadi.
Salah satu motivasi tawuran adalah kesalahan memaknai kata ‘keren’.Dulu ketika SMA saya selalu segan kepada siswa yang jago berantem.Dimata saya dia itu terlihat hebat dan pasti dikagumi banyak orang.Sialnya lagi,biasanya anak-anak yang bandel dan suka berantem ini pasti pacarnya cantik-cantik.Itu membuat siswa yang lain termotivasi untuk mengumbar kejantanannya dengan cara berantem.Sukur-sukur habis berantem besoknya dapat pacar cantik.Tapi kalau apes,besoknya jalan kepala harus miring karena patah leher.Nah jika makna keren yang salah kaprah ini sudah tertancap dibenak mereka,maka tawuran akan terus terjadi.
2.Solidaritas
Ngawur
Dulu waktu SMA,solidaritas atau nilai kesetiakawanan itu sangat tinggi.Jika teman kita dipukuli siswa sekolah lain,maka kita kudu dan wajib membalaskan dendamnya.Padahal kita sering tidak pernah tau masalahnya apa.Kita juga tidak tau kalau yang memulai masalah adalah teman kita sendiri.Kalau mau jujur,sewaktu SMA kita bahkan lebih peduli teman ketimbang orang tua kita sendiri.Bapak banting tulang nyari uang buat makan dan sekolah kita.Tapi kita malah nyari orang untuk dibanting-banting.Ibu selalu mendoakan kita agar kelak menjadi seorang menteri atau dokter.Tapi kita malah bercita-cita menjadi seorang gangster.Nah jika solidaritas membabi buta seperti ini sudah mendarah daging lalu ditambah dengan salah kaparah kalau ‘berantem itu keren’,maka percayalah tawuran akan terus terjadi.
Dulu waktu SMA,solidaritas atau nilai kesetiakawanan itu sangat tinggi.Jika teman kita dipukuli siswa sekolah lain,maka kita kudu dan wajib membalaskan dendamnya.Padahal kita sering tidak pernah tau masalahnya apa.Kita juga tidak tau kalau yang memulai masalah adalah teman kita sendiri.Kalau mau jujur,sewaktu SMA kita bahkan lebih peduli teman ketimbang orang tua kita sendiri.Bapak banting tulang nyari uang buat makan dan sekolah kita.Tapi kita malah nyari orang untuk dibanting-banting.Ibu selalu mendoakan kita agar kelak menjadi seorang menteri atau dokter.Tapi kita malah bercita-cita menjadi seorang gangster.Nah jika solidaritas membabi buta seperti ini sudah mendarah daging lalu ditambah dengan salah kaparah kalau ‘berantem itu keren’,maka percayalah tawuran akan terus terjadi.
3.Demi
Harga Diri
Gagal paham berikutnya adalah cara menjaga harga diri.Saya yakin tidak semua yang ikut tawuran itu murni dari hati mereka sendiri.Ada beberapa orang terpaksa karena tidak mau dibilang banci.Sebelum berangkat tawuran akan ditemui dialog seperti ini :
Gagal paham berikutnya adalah cara menjaga harga diri.Saya yakin tidak semua yang ikut tawuran itu murni dari hati mereka sendiri.Ada beberapa orang terpaksa karena tidak mau dibilang banci.Sebelum berangkat tawuran akan ditemui dialog seperti ini :
Siswa
Jagoan : “Men,hari ini udah ditakdirkan sebagai hari kehancuran SMA Kuda
Lumping.Pulang sekolah kita serang mereka!!!”
Siswa-siswa lain : “HANCURKAN!! HANCURKAN!! HANCURKAN!!”
Siswa baik-baik : “Ah.. gue nggak ikutan,pulang sekolah kudu bantuin emak jual gorengan”.
Siswa Jagoan : ” Bencong lo nyet!”
Siswa baik-baik : “Saya bukan bencong dan bukan monyet”
Siswa Jagoan : ” Kalau bukan,lo harus ikut nyet!!!”
Siswa baik-baik : “HANCURKAN!!! HANCURKAN!!! GUE BUKAN BENCONG!!! GUE BUKAN MONYET!!! MARI SERANG MEREKA!!!!
Akhirnya apa yang terjadi? siswa yang awalnya baik-baik ini ditemukan terkapar diselokan.Apa ini yang dinamakan menjaga harga diri? Justru kalau membantu ibu jual gorengan derajat kita akan semakin tinggi dimata Tuhan.
Siswa-siswa lain : “HANCURKAN!! HANCURKAN!! HANCURKAN!!”
Siswa baik-baik : “Ah.. gue nggak ikutan,pulang sekolah kudu bantuin emak jual gorengan”.
Siswa Jagoan : ” Bencong lo nyet!”
Siswa baik-baik : “Saya bukan bencong dan bukan monyet”
Siswa Jagoan : ” Kalau bukan,lo harus ikut nyet!!!”
Siswa baik-baik : “HANCURKAN!!! HANCURKAN!!! GUE BUKAN BENCONG!!! GUE BUKAN MONYET!!! MARI SERANG MEREKA!!!!
Akhirnya apa yang terjadi? siswa yang awalnya baik-baik ini ditemukan terkapar diselokan.Apa ini yang dinamakan menjaga harga diri? Justru kalau membantu ibu jual gorengan derajat kita akan semakin tinggi dimata Tuhan.
4.Doktrinisasi
Negatif
Kalau dibandingkan dengan negara-negara barat sana,Indonesia mungkin belum apa-apa.Narkoba,freesex adalah hal lumrah dan tidak jadi masalah lagi dibarat sana.Disini mencuri sepeda motor adalah kriminal berat.Dibarat sana mencuri mobil bahkan masih dibilang kenakalan remaja.Doktrinisasi dari luar itulah yang masuk kesini dari beragam media.Para remaja sudah mulai menjadikan negara barat sebagai kiblat.Budaya ketimuran yang ramah hanya tinggal nama.Budaya mengumpat ala barat yang sering kita temui difilm-film,sekarang sudah mulai terlihat pengaruhnya.Kita jadi gampang mengumpat orang dan mengumpat keadaan.Harus diakui juga bahwa tayangan Televisi kitapun sudah banyak yang tidak mendidik.Mempertontonkan kekerasan,kepicikan,kejahatan dan kata-kata tak senonoh.Inilah yang kemudian masuk kedalam otak para remaja.Mereka merasa ketinggalan jaman kalau tidak melakukannya juga.Ini kemudian membentuk karakter yang keras dan sensitif.Gampang tersinggung dan ringan tangan dalam kekerasan.
Kalau dibandingkan dengan negara-negara barat sana,Indonesia mungkin belum apa-apa.Narkoba,freesex adalah hal lumrah dan tidak jadi masalah lagi dibarat sana.Disini mencuri sepeda motor adalah kriminal berat.Dibarat sana mencuri mobil bahkan masih dibilang kenakalan remaja.Doktrinisasi dari luar itulah yang masuk kesini dari beragam media.Para remaja sudah mulai menjadikan negara barat sebagai kiblat.Budaya ketimuran yang ramah hanya tinggal nama.Budaya mengumpat ala barat yang sering kita temui difilm-film,sekarang sudah mulai terlihat pengaruhnya.Kita jadi gampang mengumpat orang dan mengumpat keadaan.Harus diakui juga bahwa tayangan Televisi kitapun sudah banyak yang tidak mendidik.Mempertontonkan kekerasan,kepicikan,kejahatan dan kata-kata tak senonoh.Inilah yang kemudian masuk kedalam otak para remaja.Mereka merasa ketinggalan jaman kalau tidak melakukannya juga.Ini kemudian membentuk karakter yang keras dan sensitif.Gampang tersinggung dan ringan tangan dalam kekerasan.
Selesai.
Sumber1:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tawuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar